skip to main |
skip to sidebar
HIKMAH QURBAN
(
HIKMAH QURBAN ) HIKMAH CINTANYA NABI IBRAHIM AS KEPADA ALLAH SWT -
Pelajaran yang bisa dipetik dari Idul Adha ini, kita kembali kepada
riwayat kisah Nabi Ibrahim Alaihis Salam, yang disebut oleh Allah millah
Ibrahim, yang kita diperintahkan untuk mengikutinya.
Allah SWT
Berfirman : Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): Ikutilah agama
Ibrahim seorang yang hanif. dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan. (Q.S. An-Nahl: 123)
Bahkan Allah berfirman bahwa orang
yang mengingkari millah Ibrahim adalah orang yang bodoh : Dan tidak ada
yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh
dirinya sendiri� (Q.S. Al-Baqarah: 130)
Millah ibrahim itu
cirinya dua; yaitu Al Wala wal Bara. Ini pelajaran yang diberikan dalam
millah ibrahim. Wala artinya loyal, mencintai, membela. Jadi kalau sudah
perintah Allah anda mesti loyal, mesti cinta, apa pun bentuk perintah
itu. Meskipun kelihatannya kejam, kalau perintah Allah samina wa athana :
kami dengar dan kami taat.
Hikmah dengar dan taat kepada
perintah Allah SWT harus membudaya kepada kaum Muslimin, perkara iman
harus dibuktikan dengan pengorbanan, inilah yang bisa dipetik oleh Nabi
Ibrahim ketika membela Agama Allah, mensyiarkan Agama Allah ia harus
meninggalkan keluarganya dipadang tandus, dan kering.
Dikala
perintah Allah SWT ditaati maka tidak ada keburukan, dan Allah SWT
sangat dicintai oleh Nabi Ibrahim sekeluarga. Mencintai Allah SWT dan
Agama-Nya sangat khusus di perjalanan hidup kekasih Allah SWT Yaitu Nabi
Ibrahim AS. Cinta yang bukan hanya ucapan tetapi ditunjukkan dengan
pengorbanan dari ketaqwaan hati yang tinggi.
Contoh loyal dalam millah Ibrahim yang
pertama adalah ketika Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menempatkan
istrinya yang baru punya anak kecil di satu padang tandus yang tidak ada
tumbuh-tumbuhan.
Allah SWT Berfirman : Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati� (Q.S. Ibrahim: 37)
Menurut akal itu mereka bisa
mati, mereka hanya diberi bekal beberapa hari. Tapi karena ini perintah
Allah, maka samina wa athana, diletakkanlah mereka.
Ketika
istrinya bertanya; wahai Nabi Ibrahim mengapa anda meletakkan kami di
sini? Nabi Ibrahim menjawab bahwa itu perintah Allah. Akhirnya kemudian
dari sinilah sampai ada air zam-zam, lalu perintah sai dari shafa ke
marwa.
Jadi hikmah qurban di sini adalah, kita harus siap
berkorban untuk melaksanakan wala. Kalau perintah Allah, apa pun
pengorbanannya samina wa athana. Meskipun perintah Allah ini menurut
akal menyebabkan saya mati, selama ada kekuatan akan saya amalkan.
Pokoknya perintah Allah mesti baik, tidak ada perintah Allah itu yang
mencelakakan
Kemudian wala yang kedua ketika anaknya besar,
bisa membantu ayahnya untuk mendirikan Kabah, ahlaknya baik, rupanya
juga baik. Ayah mana yang tidak cinta pada anak semacam itu?
Satu-satunya anak yang nantinya jadi Nabi yaitu Ismail.
Lalu timbul perintah lagi; sembelih anakmu! Karena ini perintah Allah, samina wa athana.
Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
Sesungguhnya kami berlepas diri dari
kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari
(kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan
kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja...
(Q.S. Al-Mumtahanah: 4)
0 komentar:
Post a Comment